PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SERTA PERAN PUSTAKAWAN DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA DIGITAL
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SERTA PERAN PUSTAKAWAN DALAM PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA DIGITAL
Tugas : Sumber Informasi Elektronik
Dosen Pengampu :
Parhan Hidayat M.Hum
Oleh :
Rahmitha
Prisilia
NIM. 11170251000080
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
I.
Pendahuluan
Tidak
dapat dipungkiri perkembangan teknologi informasi menjadi berkembang sangat
pesat seiring dengan berkembangnya zaman. Berkembangnya teknologi informasi
juga seiring dengan berkembangnya perpustakaan yang menerapkan teknologi
informasi dari waktu ke waktu. Perpustakaan mengalami perkembangan mulai dari
perpustakaan tradisional, perpustakaan terotomasi hingga sampai ke perpustakaan
digital dan perpustakaan hibrida. Meskipun mengalami perubahan dari waktu ke
waktu perpustakaan tetap mempunyai fungsi sama yaitu mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, dan memberikan informasi bagi para pemustaka seperti yang dijelaskan
dalam UUD tentang perpustakaan “
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka.” 1
Banyak pertanyaan mengenai fungsi dan
keberadaan perpustakaan dimasa depan nanti, karena dimasa sekarang orang lebih
sering menggunakan fasilitas internet untuk masuk ke mesin pecarian paling
populer di dunia yaitu google, semua informasi dapat dengan mudah didapatkan
melalui internet. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat muncul karena banyak orang
masih berfikiran bahwa perpustakaan adalah hanya tempat untuk menyimpan buku.
II.
Pembahasan
A.
Perkembangan Teknologi Informasi
Pada era globalisasi ini telah
banyak kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh banyak masyarakat,
terutama pada bidang ilmu. Teknologi informasi telah dikenal sejak tahun
1970-an yang dimulai dari adanya telegram kemudian berkembang ke Facimile (Fax)
dan berlanjut dengan adanya email dan voice mail. Pengertian Teknologi
Informasi berdasarkan British
Advisory Council for
Applied Research and Development (Dalam Zorkoczy,
(1990: 12) ialah meliputi
bidang-bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yang digunakan
dalam penanganan dan pengolahan
informasi , penerapan bidang
dan teknik tersebut,
komputer dan interaksinya dengan
manusia dan mesin, masalah sosial ekonomi
serta budaya yang
berkaitan. Teknologi informasi sendiri mempunyai fungsi-fungsi
diantaranya, untuk meringankan beban kerja, dapat efisien dalam menghemat waktu
dan tenaga staff, dapat membangun jaringan kerja sama, dan mengatur informasi
yang ada di dalam lembaga informasi agar dapat ditemu balik.
Perkembangan
tekonologi sangatlah berpengaruh pesat terhadap perkembangan perpustakaan.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus lah up to date dalam pelayanannya. Dulu perpustakaan berbasis manual
dan sekarang sudah berbasi teknologi. Penerapan teknologi informasi merupakan
suatu perubahan layanan dimasyarakat yang mendorong perpustakaan untuk
melakukan modernisasi pelayanan dan menerapkan teknologi informasi dalam
kesehariannya.
Perkembangan
teknologi informasi pada perpustakaan di mulai dari masa pra komputer, yang
dimana pada masa itu perpustakaan masih menggunakan mesin ketik manual, dan
kemudian ada mesin ketik listrik (elektronis) dan selanjutnya sekitar tahun
70-an mulai ada komputer walaupun hanya bisa digunakan offline. Pada akhir 1980
hingga awal 1990-an muncul katalogigasi dan kemudian bisa diakses secara online
yang menggantikan katalog fisik di perpustakaan. Kemudia semakin meningkatnya
pertumbuhan teknologi perpustakaan sudah menggunakan komputer yang berbasis
online yang terhubung ke ke berbagai jaringan di dunia dan terhubung dengan
berbagai website di dunia.
Disamping
layanan dasar pada koleksi buku fisik teknologi informasi datang menjadi
pelengkap layanan perpustakaan. Ditengah gempuran informasi multimedia di
masyarakat teknologi dapat menyelamatkan koleksi atau setidaknya tetap membuat
perpustakaan tetap eksis. Belum semua perpustakaan menerapkan teknologi
informasi di perpustakaan, padahal seharusnya perkembangan teknologi informasi
ini diharapkan mampu mempermudah pekerjaan di bidang perpustakaan. Misalnya,
perpustakaan konvensional tidak mampu mengikuti perubahan dan perkembangan
teknologi dimasyarakat dan lambat laun
perpustakaan ini akan ditinggalkan oleh pengguna yang bukan tidak mungkin pula perpustakaan ini
lama kelamaan akan punah. Agar hal ini tidak dapat terjadi perpustakaan harus
memiliki kemauan dan kemampuan untuk beradaptasi pada tekonologi. Perpustakaan
sebagai lembaga informasi harus menunjukan diri sebagai institusi yang penting
dalam membangun pengetahuan dan proses informasi melalui berbagai media.
B.
Keberadaan
Perpustakaan Di Era Digital
Perpustakaan
ialah suatu lembaga penyedia informasi mulai dari menghimpun, mengolah, sampai
penyebaran informasi. Kemampuan pustakawan merupakan faktor yang menentukan
berhasil atau tidaknya perpustakaan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Perpustakaan
sendiri ialah tempat dimana tersedia berbagai macam bahan penerbitan baik yang
berbentuk cetak dan non cetak yang diatur dengan suatu sistem tertentu untuk
keperluan informasi ilmiah, populer, dan umum. Keberadaan perpustakaan pada
suatu masyarakat modern diera digital ini sangatlah penting karena kebutuhan
yang tinggi akan informasi yang dapat menunjang segala kegiatan, aktivitas
pendidikan, perkembangan dan penelitian kebudayaan, sosial, dan ekonomi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berjalan dengan sangat
cepat hampir keseluruh bidang kehidupan manusia yang juga mempengaruhi dalam
dunia kerja perpustakaan. Pemanfaatan teknologi yang tepat akan membawa
perubahan yang baik yang menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas layanan dan
operasional dibidang perpustakaan.
Di era digital tentunya banyak materi
perpustakaan yang tersedia dalam bentuk digital, tetapi dengan tidak
meninggalkan materi tercetak seperti buku, majalah dan lainnya. Karena masih
perlunya pemustaka dalam menggunakan bahan tercetaknya, kemajuan teknologi juga
sudah sangat menyebar harga komputer pun sekarang sudah semakin murah sehingga
banyak perpustakaan yang sudah mampu membeli komputer dan memasang sambungan
telefon yang dapat memungkinkan perpustakaan menghubungi perpustakaan lain.
C.
Perkembangan
Teknologi Informasi Terapan Di Perpustakaan
Perkembangan
teknologi informasi membawa banyak perubahan pada perpustakaan mulai dari
manual sampai dengan bantuan komputer. Dengan kemajuan teknologi informasi
dapat dilakukan dengan beberapa sistem seperti akuisisi, sirkulasi,
pengkatalogan, pengaksesan katalog oleh umum atau yang biasa di sebut dengan
OPAC (Online Public Access Katalog)
dan juga peminjaman antar perpustakaan.
Otomasi perpustakaan dari segi etimologi
berasal dari bahasa
Inggris yaitu Library
Automation. Kata Automation di
dalam Microcomputer dictionary berarti
:
1) Perubahan dari
suatu proses atau
prosedur secara otomatis;
2) Pelaksanaan prosesdengan sarana-sarana otomatis.
Secara umum ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:
Generasi I :
Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan,
seperti akuisisi dan
pengatalogan ditambah dengan
pengendalian sirkulasi.
Generasi II : Pengembangan dan
pemasangan sistem yang
terintegrasi termasuk OPAC (Online Public Access Catalog)
Generasi III : Dibangun
Local Area
Network (LAN) dengan kemampuan
komputasi dan komunikasi pada
stasiun kerja individu.
Dengan kemajuan
teknologi informasi penelusuran kembali informasi atau temu kembali informasi
juga mengalami kemajuan dengan menggunakan sarana-sarana elektronik seperti
menggunakan pangkalan data lokal, menggunakan CD-ROM, dan menggunakan jaringan Wide Area Network (WAN).
D. Peran Pustakawan Di Era Digital
Pustakawan
sebagai salah satu unsur utama dalam sebuah perpustakaan diharapkan mampu
memiliki keahlian yang memadai serta mampu menggunakan teknologi informasi dan
terus meningkatkannya dalam menghadapi persaingan di era digital. Pustakawan
harus mampu menjadi jembatan masa lalu dan masa yang akan datang, menjadi guru,
manager, atau pekerja informasi (pengetahuan), menjadi organisator
sumber-sumber kerja sama, penasehat untuk kebijakan publik, menjadi partner
masyarakat, berkolaborasi dengan penyedia sumber-sumber teknologi, menjadi
penyaring sumber-sumber informasi, teknisi, serta menjadi konsultan informasi
individu2.
Menurut Hasim dan Mokhtar agar berhasil di era
digital pustakawan harus mempunyain kemampuan
dalam dua kategori, yaitu profesional dan personal.3
Kemampuan profesional ialah mencakup isi pengetahuan dan kemampuan seperti
dapat mendesain layanan informasi, efisien dan efektif dalam hal biaya layanan
informasi, mampu mengorganisasikan dan menyebarkan informasi kepada pengguna,
serta mengevaluasi iuran penggunaan informasi dan pelayanan yang sesuai.
Kemampuan personal ialah mencakup kompetensi yang dihadirkan dilingkungan
layanan pelanggan seperti, fleksibel, kemampuan komunikasi yang baik, kerja
tim, prilaku yang positif, keinginan untuk mencari peluang dalam pembelajaran
yang sedang berlangsung.
Daftar
Pustaka
Abbas,
J. (1997) The Library Profesion And The Internet : Implications and Scenarios
For Change. (http://edfu.lis.uiuc.edu/review/5/abbas.htm)
Diah
Hapsari, Tantangan dan Kompetensi
Pustakawan di Era Digital, Surakarta: Jurnal Pustaka Ilmiah, edisi 1,
vol.1, h. 55-60, 2015.
Elok
Setyorini, Peran Pustakawan di Era
informasi.http://repository.unair.ac.id/58961/1/PERAN%20PUSTAKAWAN%20DI%20ERA%20INFORMASI.pdf [ article accessed May 30 2018]
Hasim,
L. b., & Mokhtar, W. N., Preparing New Era Libraries and Information
Professional :Trend and Issue. International
Journal of Humanities and Social Science Vol.2 No.7, 151-156.
Jurnal Pustaka Ilmiah, UPT
Perpustakaan UNS, Vol. 1, No.1, Desember 2015
Nuning
Kurnisih, Kualifikasi Perpustakaan Di Era
Digital, Universitas Padjajaran, Agustus 2015.
Parhan
Hidayat, “Bersaing Dengan Google :
Bagaimana Perpustakaan Tetap Unggul Dalam Pencarian Informasi”, Al-Maktabah,
Vol.14, h. 38-45, Desember 2015.
Sri
Ati Suwantu, Teknologi Informasi Untuk
Perpustakaan Dan Pusat Dokumentasi Dan Informasi, Universitas Diponegoro,
2015. https://www.researchgate.net/publication/267224638 [accessed May 30 2018].
Sulistyo-Basuki,
Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka, 2013)
Syihabuddin
Syah, Penerapan TIK Untuk Menunjang
Kinerja Pustakawan, Skripsi S1, Makasar : UIN Alauddin, 2013.
Zorkozcy,
Peter. Information technology : an
introduction. London : Pitman Pushishing, 1990.
Footnote
1 Republik Indonesia, UU No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
2 Abbas, J. (1997)
The Library Profesion And The Internet : Implications and Scenarios For Change.
(http://edfu.lis.uiuc.edu/review/5/abbas.htm)
3 Hasim, L. b.,
& Mokhtar, W. N., Preparing New Era Libraries and Information Professional
:Trend and Issue. International
Journal of Humanities and Social Science Vol.2 No.7, 151-156.
Menurut saya tulisan ini sudah bagus dengan penggunaan sumber-sumber data seperti literatur dan juga jurnal ilmiah. Selain itu substansinya yang singkat, padat dan jelas membuat para pembaca menjadi mudah memahaminya. Serta tak lupa penulisan sumber-sumber dari literatur dan jurnal ilmiah dalam daftar pustaka ini juga sudah cukup baik. Semoga ke depannya penulis dapat mengembangkan tulisannya agar lebih baik lagi dari yang sebelumnya 😊
BalasHapusTerimakasih atas masukannya 🙏🙏
HapusMantap jiwa👍
BalasHapus👍👍👍
HapusTulisan ini bagus, dipaparkan dengan singkat namun isi nya jelas
BalasHapusDan dapat dipercaya karena sumber tertera serta berdasarkan jurnal ilmiah&buku.
Tulisan ini bagus, dipaparkan dengan singkat namun isi nya jelas
BalasHapusDan dapat dipercaya karena sumber tertera serta berdasarkan jurnal ilmiah&buku.